logo

7 Juli 2020

Kasus Viral Tambal Ban Rp 600 Ribu Berakhir Saling Legowo


GELORA.CO - Viralnya kuitansi tambal ban Rp 600 ribu membuat bengkel tambal ban yang mengeluarkan kuitansi tersebut langsung sepi. Bengkel tambal ban Dian Tubles di Jalan dr Soetomo Banyuwangi itu hanya menerima satu pelanggan sejak viralnya foto kuitansi.

"Sepi setelah viral. Bahkan berimbas pada 3 bengkel saya yang lain. Dari 4 bengkel tambal ban milik saya, masing-masing satu yang menambal ban. Biasanya lebih dari 5 bahkan 10," ujar pemilik bengkel Dian Tubles, Acey Sucahyono, kepada detikcom di bengkelnya, Senin (6/7/2020).

Acey mengatakan memang banyak orang datang ke bengkelnya, tetapi orang-orang itu hanya memfoto dan mengunggahnya di media sosial. Acey mengaku permasalahan ini sebenarnya bisa diselesaikan dengan cara komunikasi. Namun karena kekecewaan konsumen ditumpahkan di media sosial akhirnya membuat masalah ini jadi besar. Imbasnya, bengkel yang didirikan selama 20 tahun lebih itu jadi sepi.

Acey sendiri kaget saat tahu bengkelnya viral. Dia tak menyangkanya karena yang mengunggah foto kuitansi itu diakunya adalah langganannya.

Acey mempraktikkan tambal ban press silicone (Foto: Ardian Fanani)

"Langganan itu. Tapi hanya tubeless biasa dengan harga Rp 25 ribu. Kalau press silicon kita tawarkan kepada konsumen. Dan mau," kata Acey.

Acey menyebut saat ditambal, salah satu ban mobil konsumen itu memang rusak parah. Maka tak bisa lagi ditambal dengan di-tubeless dan harus di-press silicon. Sementara satu ban lagi kondisinya memang masih bagus namun kurang cantik secara estetika.

"Dua ban dengan kondisi satu sudah parah, satu lagi masih bagus namun ada 3 tambalan. Makanya kita tawarkan untuk melakukan press silicon," lanjut Acey.

Acey mengaku petugas Dian Tubles tak menyebutkan harga untuk press silicon. Karena dianggap langganan, petugas menganggap konsumen mengetahui nominal harga jasa press silicon yang memang mahal.

Pada akhirnya Acey meminta maaf atas gaduhnya persoalan tentang harga tambal ban di bengkelnya. Acey menyebut peristiwa tersebut merupakan bentuk kesalahpahaman antara pelanggan dengan karyawannya.

"Saya sebagai manajemen mengakui salah. Saya menyesal dengan kejadian ini kok bisa sampai viral. Ini pelajaran bagi kami," kata Acey.

Kasus ini akhirnya berakhir damai. Acey dan Agustine, si konsumen, saling meminta maaf. Permintaan maaf keduanya dilakukan via seluler.

Agustine yang berkeluh kesah di media sosial mengaku telah berkomunikasi dengan pemilik bengkel, Acey Sucahyono. Dirinya meminta maaf atas kejadian tersebut. Sebaliknya, Acey meminta maaf telah memberikan pelayanan yang tak maksimal, lantaran kesalahan petugasnya yang tak memberitahukan harga press silicon yang mahal.

Agustine, konsumen yang mengunggah foto kuitansi tambal ban Rp 600 ribu (Foto: Ardian Fanani)

"Kami telah berkomunikasi dan saya sendiri meminta maaf atas apa yang saya lakukan salah. Yang bersangkutan juga meminta maaf kepada saya," ujar Agustine.

Acey sekali lagi meminta maaf kepada Agustine yang merasa dirugikan. Dirinya sepakat tidak memperpanjang permasalahan ini. Meski dirinya merasa dirugikan karena adanya pencemaran nama baik bengkelnya.

"Tidak ada di benak saya untuk melaporkan masalah ini ke kepolisian. Karena ada kesalahan juga dari petugas kami. Kami sudah memberikan teguran kepada petugas kami. Kami tidak pecat dia dan ini sebagai pelajaran bagi saya, manajemen dan petugas kami. Kami minta maaf," pungkas Acey.[dtk]