GELORA.CO - Gempa Sulawesi Barat bersakala 6,2 skala richter menyebabkan sejumlah bangunan porak-poranda.
Gempa mengguncang Majene Sulawesi Barat dengan magnitudo sebesar M 5.2 pada Kamis (14/01/2021) pukul 14.35 WITA.
Malam harinya, gempa susulan terjadi. Gempa susulan lebih besar dari gempa sebelumnya. Kali ini kekuatan gempa 6,2 SR.
Gempa susulan terjadi pada Jumat dini hari (15/1/2021) sekitar pukul 01.28 WIB.
“Info Gempa Mag:6.2, 15-Jan-21 01:28:17 WIB, Lok:2.98 LS,118.94 BT (6 km Timur Laut MAJENE-SULBAR), Kedalaman:10 Km,” demikian pengumuman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
BMKG kemudian merilis gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun masyarakat diingatkan untuk terus waspada adanya ancaman gempa susulan.
Gempa susulan ini bahkan terasa hingga Palu (Sulawesi Tengah) dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Hingga kini belum ada laporan korban jiwa. Hanya saja sejumlah bangunan dikabarkan rusak dan rubuh.
Salah satunya Rumah Sakit Mitra Kabupaten Mamuju. Beberapa bagian bangunan mengalami rusak parah.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Pusat, Daryono mengatakan gempa Majene dipicu oleh sumber gempa Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust).
Sesar ini di lepas pantai sebgai fold-thrust-belt yang sangat aktif. Hal ini sesuai sengan analisis mekanisme sumber BMKG yang menunjukkan pergerakan naik (thrust fault).
“Pusat gempa Majene M 5,9 hari ini dekat sumber gempa yang memicu tsunami 23 Feb 1969 kekuatan 6,9 kedalaman 13 km menyebabkan 64 orang meninggal, 97 orang luka dan 1.287 rumah rusak. Dermaga pelabuhan pecah, timbul tsunami 4 meter di Pelattoang dan 1,5 m di Parasanga dan Palili,” kata Daryono dikutip fajar.co.id dari akun Twitter miliknya, Jumat (15/1/2021).
Lebih jauh, Daryono menyebutkan gempa Majene yang merusak hari ini dan gempa pemicu tsunami destruktif tahun 1969 sama-sama dibangkitkan oleh generator gempa yang sama yaitu Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust).
Karena itu, pihaknya berharap warga Sulawesi Barat dan sekitar untuk lebih waspada terhadap ancaman gempa susulan.
“Sesar Naik Mamuju pemicu gempa M 5,9 siang tadi memiliki magnitudo tertarget mencapai 7,0 dengan laju geser sesar 2 milimeter/tahun sehingga sesar ini memang harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat,” jelasnya.
Data BMKG sendiri mencatat hingga gempa 6,2 dini hari tadi. Sudah terjadi 28 kali gempa di sekitar Majene dengan kekuatan atau magnitoda yang beragam (selengkapnya lihat grafik).
Hingga kini proses evakuasi terhadap korban gempa di Majene, Mamuju dan sekitarnya masih berlangsung. Belum ada data pasti soal jumlah korban.[psid]