logo

19 Januari 2021

PKS Nilai Seruan Habib Rizieq Bukti Tak Ada Dendam dengan Pemerintah



GELORA.CO - Habib Rizieq Shihab menyerukan pengikutnya untuk membantu pemerintah atasi bencana. PKS menilai sikap empatik Habib Rizieq menunjukkan sikap kematangan berbangsa meskipun dia tengah berada di penjara.

"Yang kami tahu Habib Rizieq sangat empatik dengan berbagai peristiwa sosial seperti bencana dan lain-lain beliau sejak tsunami Aceh dan bencana-bencana lainnya selalu terdepan bersama relawan lainnya dalam membantu penanganan korban," kata Ketua DPP PKS, Bukhori Yusuf, ketika dihubungi, Selasa (19/1/2021).

"Karenanya, jika kali ini meski berada dalam jeratan hukum yang terkesan dipaksakan beliau tetap menunjukkan sikap kenegarawanan dan kematangan dalam berbangsa," lanjutnya.

Lebih lanjut, menurut Bukhori, sikap Habib Rizieq menandakan tidak ada rasa dendam dengan pemerintah. Dia menyayangkan jika Habib Rizieq dianggap jadi sosok yang intoleran.

"Tidak ada kesan dendam sama sekali dengan rezim dengan orang perorang, sangat disayangkan jika sosok seperti ini justru dianggap sebagai sosok yang tidak toleran atau tidak open minded," ujarnya.

Diketahui, seruan Habib Rizieq yang mengajak pengikutnya membantu pemerintah itu karena turut prihatin dengan bencana yang terjadi akhir-akhir ini. Hal itu disampaikan oleh pengacaranya Azis Yanuar.

"Pesan beliau bantu seluruh korban bencana apapun tanpa pandang suku agama, ras, dan apa pun sukunya," kata pengacara Habib Rizieq, Aziz Yanuar, kepada wartawan, Senin (18/1/2021).

Habib Rizieq, sebut Aziz, mengatakan Front Pembela Islam selalu terdepan dalam membantu penanganan bencana. Habib Rizieq juga mengajak semua pihak bekerja sama dengan Front Persaudaraan Islam dalam membangun Indonesia.

"Lanjutkan perjuangan Front Pembela Islam yang memang selalu terdepan dalam membantu bencana tanpa pandang agama, suku, ras. Bantu pemerintah dalam mengatasi bencana ini," ucap Aziz.

"Mari bahu-membahu untuk persaudaraan Indonesia. Bersama Front Persaudaraan Islam kita membangun Indonesia lebih baik," imbuhnya.(dtk)