logo

21 Januari 2024

PBB: Orang Terbunuh di Gaza 3 Kali Lebih Banyak Selama Perang Dibandingkan 15 Tahun Terakhir



GELORA.CO - Menurut laporan dari United Nations Women, entitas kesetaraan gender Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perang Israel-Hamas yang terjadi saat ini telah menyebabkan kematian hampir tiga kali lebih banyak di Gaza dibandingkan total kematian dalam 15 tahun terakhir.

Statistik yang dirilis pada Jumat (19/1/2024) menyebutkan lebih dari 24.620 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak perang terbaru dimulai dengan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
   
Jumlah korban tewas ini juga mencerminkan jumlah yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza. CNN tidak dapat memverifikasi angka-angka ini secara independen karena adanya tantangan dalam pelaporan dari zona perang.

Laporan tersebut secara khusus menganalisis dampak perang terhadap perempuan. Menurut data itu sekitar 70% dari mereka yang terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober adalah perempuan dan anak-anak, dua ibu terbunuh di Gaza setiap jam, dua tempat penampungan perempuan di Gaza keduanya berada di Kota Gaza dan kini ditutup.

Selain itu, perempuan kekurangan air dan sanitasi yang memadai. Termasuk untuk mengatur kebersihan menstruasi, sehingga berdampak pada kesehatan mental dan fisik.

Pemadaman komunikasi dan listrik sangat membatasi layanan kekerasan berbasis gender di daerah terpencil.

Badan tersebut mengatakan 1,9 juta orang atau 85% dari total populasi Gaza) telah mengungsi, termasuk perkiraan UN Women yang berjumlah 1 juta perempuan dan anak perempuan.

Sebelumnya pada Jumat (19/1/2024), Dana Darurat Anak Internasional PBB atau Unicef mengatakan ada hampir 20.000 kelahiran di Gaza selama perang saat ini dengan banyak ibu menderita atau meninggal saat melahirkan karena kurangnya sumber daya, dan bayi baru lahir menghadapi kondisi yang menyedihkan.

Sementara itu, kantor berita Palestina WAFA mengatakan gedung milik Universitas Al-Israa, di selatan Kota Gaza, rusak pada Rabu (17/1/2024) ketika diduga dihantam oleh pesawat tempur Israel.
   
Pihak universitas mengecam insiden tersebut dan menyebutnya sebagai “agresi biadab.”

WAFA mengatakan semua universitas di Gaza kini telah hancur atau setidaknya rusak.

CNN telah meminta Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk menanggapi klaim ini dan telah melakukan geolokasi gambar kerusakan pada universitas yang sesuai dengan lokasinya. IDF belum memberikan tanggapan.

Sumber: okezone