GELORA.CO - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarak memaknai postingan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di media sosial sebagai kritik untuk rezim.
Anies posting sebuah foto yang memperlihatkan dirinya membaca buku berjudul How Democracies Die. Buku karya profesor Ilmu Politik Harvard University, Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt tersebut diterbitkan pada 2018. Buku itu menggambarkan kemerosotan dalam demokrasi di negara-negara barat yang ditandai dengan munculnya kepala-kepala pemerintahan kelompok "kanan" yang mengusung ideologi populisme-fasis.
"Jadi penampilan judul itu bisa dimaksudkan sebagai otokritik terhadap rezim," ujar Zaki Mubarak kepada wartawan, Minggu (22/11/2020).
Selain itu, kata Zaki, Anies terkesan ingin menunjukan dirinya sebagai seorang pemimpin politik sekaligus seorang intelektual. Koleksi bacaan Anies dan pilihan buku yang dia unggah tentu memiliki pesan kuat terhadap situasi saat ini.
"Judul buku itu coba menggambarkan situasi bahwa demokrasi saat ini di Indonesia menuju kematian, sedang sekarat. Mungkin terkait dengan TNI yang cawe-cawe balihonya HRS (Habib Rizieq Shihab) atau Mendagri yang ingin menghentikan kepala daerah," ujarnya.
Selain itu, dalam foto tersebut, Anies tampak menggunakan sarung. Anies, dinilai ingin menaikkan citranya sebagai sosok pemimpin Muslim atau santri di tengah-tengah masyarakat. Sehingga masyarakat muslim akan merasa lebih dekat dengannya.
"Citra ini yang memang sejak lama ingin dikukuhkan bahwa AB (Anies Baswedan) adalah pemimpin masa depan Indonesia yang intelektual, visioner, dan memperjuangkan aspirasi Islam," katanya.[]