GELORA.CO - Polarisasi politik yang kini dipersoalkan berkenaan dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) sejatinya bukan hal baru di Indonesia.
"Polarisasi itu ada sudah lumayan lama, bukan sejak HRS pulang," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief di akun Twitternya, Senin (23/11).
Yang mengkhawatirkan, keterbelahan masyarakat jauh sebelum kepulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut bahkan belum sepenuhnya pulih. Bahkan menurut Andi Arief, polarisasi tak hanya terjadi di tengah masyarakat.
"Dugaan kuat ketegangan itu sudah merasuk ke institusi-institusi negara, bahkan aparat keamanan. Sekarang hampir memuncak," tegas mantan Staf Khusus Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
Dugaan polarisasi yang telah merangsek ke lingkup institusi negara tersebut pun dianggapnya tak bisa dibiarkan begitu saja. Harus ada langkah tegas yang dilakukan seorang kepala negara.
"Presiden jangan lakukan pembiaran. Lakukan sesuatu!" tandasnya. (*)