GELORA.CO - Karir politik mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko diyakini akan semakin berantakan setelah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menolak pengajuan pengesahan Partai Demokrat yang dipimpinnya.
Pengamat politik, Muslim Arbi bahkan menyebut Moeldoko akan menjadi gelandangan politik andai saja jabatannya sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) benar akan digantikan oleh Ali Mochtar Ngabalin.
Ali Ngabalin saat ini tercatat menjabat sebagai tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden.
"Bisa jadi gelandangan politik dan tidak diterima di mana-mana. Karena tindakan Moeldoko itu dianggap mencoreng wajah presiden dan memalukan Istana," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (4/4).
Muslim sendiri turut menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk segera memberhentikan Moeldoko dari jabatan kepala KSP. Sebab, jika semakin lama Moeldoko menjabat, maka publik akan beranggapan bahwa cawe-cawenya di Partai Demokrat mendapat restu dari Jokowi.
Selain itu, nama Jokowi juga akan terus diseret dalam pusaran konflik Demokrat yang sedianya berlanjut ke pengadilan.
"Jika dampak politis semakin besar. Publik anggap Jokowi main mata dengan Moeldoko," pungkas Muslim. (RMOL)