GELORA.CO - Prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa ekonomi akan tumbuh meroket hingga 8,3 persen di kuartal II 2021 dinilai terlalu muluk-muluk.
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule bahkan menilai Sri Mulyani seolah tidak jera dengan apa yang dilakukan selama ini. Di mana Menkeu bergelar terbaik dunia itu selalu memberi prediksi yang pada kenyataannya terus meleset.
Bahkan oleh Iwan Sumule, gelar yang pantas disanding bukan Menkeu Terbaik, melainkan Menkeu Terbalik. Ini lantaran apa yang disampaikan selalu bertolak belakang dengan fakta yang terjadi.
“Menkeu terbalik ini masih saja terus umbar janji dan harapan,” sindirnya saat berbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/5).
Menurutnya, tidak ada yang salah jika tujuan dari Sri Mulyani menyampaikan prediksi itu adalah menumbuhkan optimisme. Namun demikian, optimisme yang dimunculkan selayaknya harus dibarengi dengan kerja-kerja nyata sehingga hasilnya tidak melenceng jauh.
“Optimis sih boleh saja, tapi optimisme itu harus dibarengi dengan pikiran dan kinerja yang baik dan benar,” tekannya.
Di satu sisi, Iwan Sumule juga menilai apa yang disampaikan Sri Mulyani merupakan bagian dari ketidakjujuran pada masyarakat. Dia mengingatkan bahwa orang yang terus-terusan tidak jujur akan kehilangan pikiran.
“Orang yang tak jujur sejak dalam pikiran, akan kehilangan pikirannya,” tuturnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 diprediksi akan tumbuh di kisaran 7,1 persen hingga 8,3 persen.
Menurutnya akselerasi tidak lepas dari upaya pemulihan ekonomi yang didukung dengan kemampuan terus mengendalikan pandemi.
“Proyeksi kuartal II kita adalah dalam reaksi antara 7,1 persen hingga 8,3 persen,” ujarnya.
Berdasarkan estimasi yang dibuat Kemenkeu, konsumsi rumah tangga akan tumbuh 6 hingga 6,8 persen di kuartal II, melihat tren pada April dan prediksi di Mei ini. Konsumsi pemerintah tetap terjaga di 8,1 hingga 9,7 persen, sedangkan investasi mengalami percepatan
“(Investasi) range antara 9,4 hingga 11,1 persen. Ekspor April yang tumbuh di atas 50 persen, kita perkirakan untuk seluruh kuartal tumbuh antara 14,9 hingga 19,7 persen dan impor tumbuhya 13 hingga 19,7 persen," kata Sri Mulyani. (RMOL)