GELORA.CO - Gelaran diskusi di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mendapat ancaman dari oknum tertentu membuat publik bertanya-tanya. Sebab, di iklim demokrasi masih ada saja intimidasi pada kebebasan setiap insan untuk bersuara menyatakan pendapat.
Wasekjen DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon bahkan mengaku heran. Pasalnya ancaman terhadap diskusi yang semula bertajuk “Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan” itu terjadi di saat banyak aktivis pro demokrasi berada di lingkar pemerintahan.
“Kok bisa hal seperti ini terjadi di tengah begitu banyaknya eks aktivis HAM & pro demokrasi di kekuasaan. Yang kerjanya juga dulu tiap hari diskusi,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (31/5).
Semakin terheran-heran lagi lantaran sebelum 6 tahun lalu, para aktivis ini keras bersuara untuk menggulingkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari pucuk pimpinan negeri.
Beragam aksi cabut mandat digelar dan tidak ada dari mereka yang ditangkap saat menyatakan pendapat.
“Ternyata waktu sudah berganti bro,” celetuk Jansen Sitindaon mengakhiri kicauannya tanpa merinci siapa aktivis pro demokrasi yang masuk lingkar kekuasaan itu. (Rmol)