logo

27 Mei 2020

Polisi Telusuri Balon Udara Angkut Ratusan Petasan yang Jatuh di Cianjur


GELORA.CO - Warga di dua Kecamatan di Kabupaten Cianjur dihebohkan dengan jatuhnya balon udara, bahkan salah satunya membawa ratusan petasan berukuran besar. Polisi menelusuri asal balon udara yang dapat membahayakan tersebut.

Balon udara yang pertama jatuh di ke permukiman warga di kampung Bojongherang Desa Neglarasi Kecamatan Kadupandak pada Senin (25/5/2020) petang sekitar pukul 17.00 WIB.

Balon dengan diameter tengah 15 meter dan diameter bawah 2 meter itu memiliki 10 meter. Terdapat garis berwarna jingga di balon dengan bahan transparan tersebut.

Di bawahnya juga tergantung petasan berukuran sedang berjumlah seratus buah dan satu petasan berukuran besar dengan panjang 20 centimeter dan diameter 6 inci.

"Beruntung petasan berukuran besar itu tidak meledak. Anggota yang ke lokasi pun segera mengamankan ratusan petasan itu dan memasukannya ke dalam air supaya tidak membahayakan warga," ujar Kapolsek Kadupandak, AKP Deden.

Balon udara kedua jatuh di mulut muara Cisadea Kecamatan Sindangbarang. Sayangnya balon tersebut langsung terbawa arus dan ombak ke tengah laut, sehingga tidak berhasil diamankan sebagai barang bukti.

Warga mulanya melihat balon udara yang terbang di udara pada Senin (25/5/2020) sekitar pukul 17.30 WIB. Semakin lama, ketinggiannya balon udara itu berkurang dan akhirnya jatuh ke muara Cisadea yang berbatasan langsung dengan pantai selatan.

"Untuk yang di Sindangbarang informasinya tidak membawa petasan seperti yang di Kadupandak," ungkap Paur Subbag Humas Polres Cianjur Ipda Ade Novi.

Ade mengatakan, pihak kepolisian masih menelusuri dari mana balon udara tersebut berasal. Dari ukuran dan warna yang serupa, serta waktu jatuh yang hampir bersamaan, diduga balon tersebut berasal dari tempat yang sama.

"Informasi dari masyarakat, balon itu terbawa angin dari arah selatan ke utara. Tapi kami belum bisa pastikan dari mana nya, apakah memang dari warga Cianjur atau dari luar daerah yang terbawa hingga Cianjur. Yang jelas kami akan cari tahu, sebab keberadaannya membahayakan dengan ratusan petasan besar yang menggantung di balon udara tersebut," ucap Novi.

Di sisi lain, Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, Cianjur tidak memiliki tradisi menerbangkan balon udara saat Ramadhan ataupun Idul Fitri. Apalagi dengan menggantungkan petasan di bawahnya.

Oleh karena itu Herman menduga jika balon udara itu berasal dari luar daerah yang terbawa hingga Cianjur.

"Kita juga akan bantu kepolisian cari informasi dari mana balon udara tersebut. Tapi kemungkinan dari luar daerah, karena Cianjur tidak ada tradisi seperti itu. Apalagi dengan ukurannya yang besar," tuturnya. [dtk]