GELORA.CO - Rusia maju selangkah dalam perlombaan mendapatkan vaksin untuk virus corona baru (SARS-CoV-2). Para ilmuan di sana berencana untuk mulai melakukan uji klinis vaksin mereka dalam kurun waktu dua pekan.
Menteri Kesehatan Mikhail Murashko pada Sabtu (30/5) mengungkapkan pihaknya sudah memilih relawan yang akan diuji coba untuk vaksin Covid-19.
"Tes sedang berlangsung dan kami berencana untuk memulai uji klinis dalam dua minggu ke depan," ungkap Murashko yang dikutip CNA dari kantor berita TASS.
Sebagai negara dengan jumlah infeksi terbanyak ketiga di dunia, saat ini Rusia dilaporkan sedang mengerjakan hampir 50 proyek vaksin Covid-19 yang berbeda.
Saat ini ada sekitar 10 vaksin Covid-19 yang sedang diuji pada manusia di seluruh dunia dan para ahli telah memperkirakan vaksin yang aman dan efektif dapat memakan waktu 12 hingga 18 bulan sejak awal pengembangan.
Namun, salah satu proyek vaksin Rusia sedang dilakukan oleh Institut Vektor yang dikelola negara di Siberia berharap untuk menyelesaikan uji klinis pada pertengahan September.
Sebelum mengumumkan perkembangan dalam pengujian vaksin, Rusia juga sudah mengumumkan obat untuk perawatan pasien Covid-19. Obat tersebut adalah Avifavir.
Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) mengatakan Kementerian Kesehatan telah menyetujui Avifavir yang merupakan pengembangan favipiravir.
RDIF mengatakan Avifavir telah terbukti sangat efektif dalam merawat pasien Covid-19 pada fase pertama uji klinisnya. Tahap akhir dari uji klinis sedang berlangsung, dengan partisipasi 330 pasien.
Pada Sabtu, Rusia sudah melaporkan 181 kematian sehingga totalnya menjadi 4.555 orang meninggal akibat Covid-19. Ada pun infeksi di sana mencapai 396.575 kasus. (Rmol)