GELORA.CO - Ancaman resesi di tengah pandemik Covid-19 makin banyak disuarakan. Bahkan pemerintah sendiri melalui Kementerian Keuangan menegaskan bahwa dunia tak lagi mewaspadai resesi, melainkan potensi depresi.
Namun demikian, Direktur Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf menilai, masalah serius ekonomi Tanah Air sudah terjadi jauh sebelum pandemik Covid-19 yang baru menjangkit di awal tahun 2020.
"Presden enggak sadar bahwa masalah ekonomi ini sejak pertumbuhan hanya 5%, meski utang nambah terus," kata Gde Siriana di akun Twitternya, Kamis (2/7).
"Covid hanya memperjelas apa yang tadinya samar dan tidak dirasa rakyat," imbuhnya.
Namun ancaman serius tersebut disayangkan. Sebab harapan adanya solusi konkret tak tampak dan lebih terlihat manuver pemerintah yang seolah mengelak bahwa kondisi ekonomi Indonesia ini dialami seluruh dunia.
"Kini Menkeunya (Sri Mulyani) aja bicaranya sudah makin enggak pede dengan resesi. Rakyat pun sudah enggak mempan dengan bunga-bunga pencitraan," tandasnya. (Rmol)