GELORA.CO - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo jadi tersangka suap izin ekspor benih lobster atau benur. Namun tak hanya nama Edhy Prabowo yang mencuat. Ada dua nama yang juga 'naik daun' terkait kasus tersebut.
Yang menarik, dua-duanya ternyata kader PDIP. Pertama, nama Andreau Misanta Pribadi yang ternyata kader PDIP yang juga menjabat sebagai staf Menteri KKP sekaligus sebagai Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence). Nama satunya adalah kader PDIP, Harun Masiku yang masih menjadi buron hingga saat ini.
Ya, nama Harun Masiku kembali 'naik daun' karena hingga saat ini statusnya masih buron. Sampai saat ini mantan calon anggota legislatif dari PDIP itu tidak diketahui rimbanya. Harun Masiku menjadi tersangka terkait kasus suap yang membelit mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.
Beberapa tokoh dan politisi mencoba mengingatkan KPK terkait masih melenggangnya Harun Masiku. Diantaranya politisi Partai Gerindra, Fadli Zon dan Mantan Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Biro Humas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah.
"Setelah penetapan tersangka tengah malam ini, EP mundur dari partai dan Menteri KKP. Langkah bijak. Apresiasi kerja @KPK_RI. Semoga juga bisa juga ditemukan Harun Masiku yang masih hilang seperti ditelah bumi," tulis Fadli Zon di akun twitter pribadinya.
Senada dengan Fadli Zon, sindiran juga dilontarkan Febri Diansyah. "Kerja KPK memunculkan harapan sekaligus pertanyaan tentang Harun Masiku. Saya kira hal ini wajar, apapun tone pertanyaan tersebut. Tinggal KPK buktikan serius mencari. Bukan asal-asalan. Dan saya kira, mungkin sudah saatnya tim yang berhasil menangkap Nurhadi dkk dan OTT KKP dilibatkan," tulis Febri Diansyah lewat akun twitternya.
Tak mau ketinggalan, politisi Partai Demokrat Ossy Dermawan juga ikut mengingatkan sosok Harun Masiku. Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat mengaku tiba-tiba teringat sosok Harun Masiku yang hingga saat ini masih belum terendus keberadaannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Andreau Misanta Pribadi sempat dinyatakan menjadi buron sebelum akhirnya menyerahkan diri. Ia menyerahkan diri bersama dengan satu buron lainnya dari pihak swasta bernama Amiril Mukminin. (*)