GELORA.CO - Pengusaha Sulawesi Selatan (Sulsel) di Batam, Haji Permata ternyata tewas dengan lima peluru bersarang di tubuhnya pada Jumat (15/1/2021).
Hal itu diketahui usai Polda Riau memeriksa 16 saksi terkait peristiwa berdarah yang terjadi di perairan Tembilahan Indragiri Hilir.
Hari ini, Kamis (21/1/2021), Polda Riau dijadwalkan kembali memeriksa pihak Bea Cukai.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan mengatakan pemanggilan pemeriksaan saksi dari pihak Bea dan Cukai terkait tewasnya Haji Permata akibat penembakan.
“Pihak Bea Cukai sudah kita agendakan pemanggilan dan pemeriksaan hari Kamis,” kata Teddy Ristiawan dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (21/1/2021).
Sebelumnya, Polda Riau telah memeriksa 16 orang saksi dari rombongam kapal milik Haji Permata saat terjadinya insiden penembakan di Sungai Bela, Kabupaten Indagiri Hilir, Riau (20/1/2021).
“Kita sudah melakulan pemeriksaan dari saksi-saksi rombongan Haji Permata 16 orang, empat orang saksi di lokasi mengetahui terjadinya peristiwa penembakan tersebut, jadi total sudah 20 orang kita minta keterangan,” ujarnya.
Selain itu, berdasarkan hasil autopsi pada jenazah Haji Permata, ditemukan lima proyektil peluru bersarang di tubuh pengusaha asal Batam tersebut.
“Dari hasil autopsi jenazah Haji Permata, ditemukan lima proyektil peluru di tubuh korban, saat ini Tim Laboratorium Forensik masih meneliti diamete dari proyektil, apakah jenis senjata yang digunakan laras panjang atau bukan,” terang dia.[sc]