GELORA.CO - Bersatunya Partai Golkar dan Partai Demokrat diprediksi akan mengubah arah dinamika demokrasi Indonesia yang saat ini masih terbelah.
Demikian analisa Direktur Eksekutif Romeo Strategic Research & Consulting (RSRC) A. Khoirul Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/1).
Menurut Umam, Golkar dan Demokrat bisa menjadi patron kekuatan baru bagi konsolidasi kelompok politik beberapa lapisan. Diantaranya kelompok tengah, moderat dan nasionalis religius.
"Bersatunya Golkar-Demokrat bisa mengubah arah dinamika demokrasi yang kini terpolarisasi. Golkar-Demokrat bisa menjadi patron kekuatan baru bagi konsolidasi "kelompok tengah, moderat dan nasionalis-religius," demikian kata Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/1).
Analisa Umam, belakangan ini masih kerap terjadi pengerusan bangunan demokrasi oleh perilaku politik yang sifatnya konservatif.
Beberapa indikatornya, kata Umam adalah eksploitasi politik identitas dan juga praktik despotimse baru di lingkaran kekuasaan.
"Belakangan terus digerus oleh perilaku politik konservatif yang dimainkan melalui eksploitasi politik identitas dan praktik despotisme baru di lingkaran kekuasaan," demikian kata Umam.
Sebelumnya Umam memprediksi sosok Airlangga- Agus Harimurti Yudhoyono bisa menjadi paket pemimpin alternatif di Pilpres 2024 mendatang. (RMOL)