GELORA.CO - Komite Penyelamat TVRI yang berada di kubu eks Dirut Helmy Yahya meminta empat Dewan Pengawas TVRI dicopot usai rekam jejak Dirut baru TVRI Iman Brotoseno memicu kegaduhan publik.
Ketua Komite Penyelamat TVRI Agil Samal mengatakan kegaduhan ini membuktikan proses penetapan Iman menjadi dirut baru bermasalah. Dewas TVRI, katanya, perlu bertanggung jawab atas hal ini.
Lihat juga: PKS Persoalkan Latar Belakang Brotoseno Eks Penulis Playboy
"Komite Penyelamat TVRI meminta semua pemangku kepentingan TVRI agar dapat mengambil langkah strategis untuk meminta pertanggungjawaban sekaligus memberhentikan empat anggota Dewan Pengawas LPP TVRI masa Jabatan 2017-2022," kata Agil lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia, Jumat (29/5).
Empat anggota Dewas itu adalah Arief Hidayat Thamrin, Maryuni Kabul Budiono, Made Ayu Dwie Mahenny, dan Pamungkas Trishadiatmoko.
Agil menilai keempat orang itu telah melaksanakan seleksi dirut baru tanpa memperhatikan undang-undang. Selain itu, uji kepatutan dan kelayakan dirut baru dinilai hanya sekadar formalitas. Pasalnya, Iman Brotoseno yang terpilih diketahui memiliki rekam jejak kontroversial.
Agil berkata proses seleksi yang bermasalah ini menghancurkan marwah TVRI.
"Merendahkan marwah dan martabat LPP TVRI di mata publik, menurunkan kepercayaan publik terhadap pejabat publik yang menduduki jabatan strategis di TVRI, memperburuk disharmoni di dalam tubuh TVRI baik secara vertikal dan horizontal," ucapnya.
Terpisah, Iman mengakui rekam jejak pernah kerja di Playboy Indonesia. Dia juga mengakui cuitan-cuitan bernada pornografi yang diperdebatkan warganet hingga timbul #BoikotTVRI.
Lihat juga: Tagar Boikot TVRI Menggema, Singgung Dirut Iman Brotoseno
"Dalam percakapan itu yang juga melibatkan beberapa orang seperti pekerja seni termasuk saya, dapat saja menggunakan bahasa gurauan yang oleh pihak lain dapat dianggap sebagai hal serius," dalih Iman lewat keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com dari Ketua Dewas TVRI Arief Hidayat, Jumat (29/5).
Diketahui, warganet membagikan sejumlah kicauan Iman yang bernada pornografis serta mempermasalahkan rekam jejaknya yang pernah menjadi kontributor majalah dewasa Playboy. (*)