GELORA.CO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara tegas menyatakan akan melawan siapapun yang mencoba mengganggu keutuhan NKRI atau merubah ideologi pancasila.
Hal itu disampaikan usai menggelar sarasehan kebangsaan bersama sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Gedung Gradhika Bhakti Provinsi Jawa Tengah, Jumat (20/11).
“ Clear, kami akan bersikap terhadap problem yang dihadapi. Seandainya ada yang mengganggu ideologi atau mengganti NKRI dan pancasila, kita sepakat akan melawan,” tegas Ganjar.
Sarasehan Kebangsaan bertajuk “Jaga Jawa Tengah Jaga Indonesia” itu turut menghadirkan TNI, Polri, Kejaksaan dan BIN.
Tujuannya, untuk mengurai masalah yang dihadapi dan mencari solusi bersama. Ada dua hal yang ditekankan dalam pembahasan pada pertemuan ini, yakni Pandemi COVID-19 dan ideologi negara.
“Tadi sudah disampaikan oleh Habib Luthfi bahwa pandemi ini serius, tapi persoalan ideologi jangan sampai abai,” lanjutnya.
Dari situlah, Ganjar menggelar sarasehan kebangsaan untuk meminta pendapat dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan elemen yang lain.
“Ada banyak urgensi, hari ini kami undang tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jawa Tengah. Kalau saya memulai tadi, kita mendengarkan dari tokoh agama menyampaikan kondisi yang ada di umatnya masing-masing, dan tokoh masyarakat juga menyampaikan kondisi Jawa Tengah. Ada ekonomi, sosial, dan politik,” ujar Ganjar.
Dia berharap, kegiatan tersebut mampu memberikan dampak yang baik bagi Jawa Tengah. Jika memang diperlukan, kegiatan tersebut akan digelar secara rutin.
“Semua juga sepakat kondisi ini belum baik, semua akan mendukung. Pemerintah diminta merumuskan dan menggerakkan formula seluruh sektor yang ada agar semuanya bisa baik. Bukan hanya urusan lahiriah tapi juga batiniah, agar mental kita menjadi baik spiritual kita menjadi baik, nanti akan berujung kebaikan. Konsultasi ini dilakukan agar jateng bisa menjadi tenang, senang dan semua bisa mengikuti kegiatan dengan protokol kesehatan yang baik,” sambungnya.
Senada dengan Ganjar, Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi memastikan untuk tidak akan memberi ruang bagi kelompok intoleran di Jawa Tengah, dalam hal ini Polda akan bersikap tegas.
"Tidak ada kesempatan dan ruang buat kelompok intoleran. Khususnya di wilayah Polda Jateng itu harga mati. Seluruh jajaran Kapolres sudah saya perintahkan,” ungkapnya.
Kapolda juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya turut melakukan penanganan COVID-19 dan pengamanan Pilkada serentak 2020.
“Pada prinsipnya kami menegakkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tandasnya. []